Dikenal Luas Hingga Luar Kota
Meskipun usianya baru tiga tahun,nama Sekolah Sepak Bola (SSB) Pandanaran Boyolali sudah di kenal luas di Kota Susu. Saat ini.SSB tersebut sudah memiliki anak didik sekitar 150 orang.
Tak hanya melekat di kalangan pecinta sepak bola yang bermukim di Boyolali Kota, SSB Pandanaran yang berdiri 31 Januari 2010 ini juga cukup dikenal oleh warga Tulung(Klaten), Selo, Kabupaten Semarang.Banyudono dan beberapa daerah lain di boyolali.
Ratusan siswa didik SSB ini mendapat sesi latihan rutin di tiga tempat berbeda, yakni stadion sunggingan,Lapangan Singkil,dan Lapangan Karangasem, Pengurus sengaja membagi lokasi latihan menjadi tiga tempat karena di dasarkan pada kelompok usia (KU). Dengan demikian proses transfer ilmu dari pelatih ke siswa didik di harapkan lebih fokus.
Latihan tiap Selasa,Kamis,dan Minggu pagi. Saat hari libur,biasanya juga dilangsungkan latihan. Semua anak harus mengikuti latihan sesuai porsinya. Anak di bawah 12 Tahun belajar di Stadion Sunggingan. Sedangkan anak di bawah 14 Tahun di Lapangan Singkil dan di bawah 16 Tahun di Lapangan Karangasem, kata koordinator pelatih SSB Pandanaran,Ahmad Arif,saat di temui Solopos di Boyolali, Rabu (10/4).
Anak didik di SSB Pandanaran di bimbing oleh sembilan pelatih andal. Masing-masing pelatih itu, yakni Erwin wijaya, Aris Sugiarto, Surono, Ahmad Arif, Danang Ari Prabowo, Anom Putranto, Mujimin, Margono, dan Rosyid Padmaji. Untuk menjadi siswa di SSB ini, setiap calon anak didik wajib membayar uang pendaftaran senilai Rp.65.000. Dengan uang tersebut, setiap anak didik memperoleh satu kostum. Setiap latihan, masing-masing anak hanya di tarik iuran Rp.3000.
Segudang Prestasi
Anak didik kami memang banyak yang dari keluarga menengah ke bawah. Kami harus menyadari hal ini. Makanya. kami tak memikirkan keuntungan. Kami hanya berharap, anak didik kami kelak akan menjadi pemain profesional yang mengacu pada rule of game. SSB ini harus bisa menjadi wadah bagi anak usia dini yang ingin belajar sepak bola di Boyolali.
Bicara soal prestasi, SSB yang bermarkas di Perum Katon Indah II Gudang Kapuk, Siswodipuran, Boyolali ini sudah memiliki segudang prestasi, baik di tingkat Boyolali, Solo raya hingga Jawa dan Bali.
Setiap mengikuti turnamen, kami sering berkoodinasi dengan paguyuban orangtua murid. Hubungan manajemen, offisial, siswa dan paguyuban sangat kondusif.
SUMBER: SOLOPOS Edisi, 11 APRIL 2013